Deretan Pekerjaan yang Diprediksi Bakal Bertahan sampai 2030

  • Whatsapp

-a globalisasi terus mendorong perubahan besar dalam pasar lapangan kerja.

Laporan “Laporan Masa Depan Pekerjaan 2025” yang diterbitkan oleh Forum Ekonomi Dunia (WEF) mengungkapkan beberapa tren dan prediksi pekerjaan yang akan bertahan hingga 2030.

Dalam laporan ini, teknologi, transisi hijau, dan perubahan demografis adalah tiga pilar utama yang membentuk lanskap kerja masa depan.


Pekerjaan yang Tahan Perubahan

Teknologi menjadi motor utama dalam menciptakan lapangan kerja baru, dan juga bergesernya pekerjaan yang sudah tidak relevan lagi.

Profesi seperti spesialis data besar, insinyur teknologi keuangan, ahli kecerdasan buatan, serta pengembang perangkat lunak diprediksi menjadi pekerjaan dengan pertumbuhan tercepat hingga 2030.

Selain itu, profesi di sektor hijau seperti insinyur energi terbarukan dan spesialis kendaraan listrik juga menunjukkan harapan cerah seiring meningkatnya investasi global dalam perubahan iklim.

“Pekerjaan seperti spesialis energi terbarukan akan menjadi penting, tidak hanya karena permintaan yang menerus, tetapi juga karena kebutuhan melanjutkan dengan cara hidup yang berkelanjutan,” kata laporan tersebut.

Di sisi lain, pekerjaan administratif seperti penyusun catatan data dan asisten administrasi diperkirakan mengalami penurunan drastis. Peran-peran ini semakin digantikan oleh otomatisasi dan kecerdasan buatan.


Talenta Baru untuk Dunia Kerja

Laporan ini menyoroti pentingnya pembaruan keterampilan (upskilling) dan dan peningkatan keterampilan (reskilling) untuk menghadapi perubahan.

Sekitar 39% kemampuan yang dimiliki pekerja saat ini akan menjadi ketinggalan zaman dalam lima tahun ke depan.

Keterampilan seperti berpikir analitis, ketahanan, fleksibilitas, dan kreativitas akan menjadi kebutuhan utama.

Keterampilan berbasis teknologi seperti keamanan situs web dan literasi digital pula yang sedang berkembang.

Direktur Eksekutif WEF Saadia Zahidi menyatakan, dunia kerja memerlukan kerja sama antara perusahaan, pemerintah, dan lembaga pendidikan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten untuk bersaing di masa depan.


Dampak Makrotren Terhadap Pekerjaan

Lima tren besar yang menjadi pendorong untuk transformasi pasar kerja adalah: perubahan teknologi, transisi menuju ekosistem hijau, ketidakpastian ekonomi, pergeseran demografis, dan fragmentasi geoekonomi.

Tren ini mempengaruhi berbagai sektor dengan cara yang berbeda-beda. Di bidang kesehatan, misalnya, permintaan untuk dokter dan pekerja sosial meningkat karena peningkatan usia masyarakat di negara-negara maju.

Berselisih dengan itu, sektor manufaktur cenderung lebih terkena dampak dari otomatisasi.

Selain itu, laporan ini menyoroti peran penting perempuan dalam ekonomi global.

Namun, kesenimbangan gender di pasar kerja masih menjadi problem besar, terutama di negara penghasil dan pengeluar rendah.


Strategi Menghadapi Masa Depan

Biguan 85 persen perusahaan yang disurvei menyatakan rencana untuk memprioritaskan peningkatan keterampilan tenaga kerjanya.

Strategi ini dianggap sangat penting untuk menjaga daya saing di tengah-tengah perubahan global. Selain itu, investasi dalam teknologi yang mendukung kerja sama antara manusia dan mesin dipandang sebagai solusi yang berkelanjutan.

“Tugas-tugas masa depan bukan hanya soal menggantikan manusia dengan teknologi, melainkan menciptakan kerja sama yang meningkatkan kinerja,” tegaskan laporan ini.

Related posts