Penjual Bakso Pakai Kostum Power Rangers saat Jajakan Dagangan Jadi Sorotan,Pembeli Ramai

  • Whatsapp

– Pedagang bakso di Purwokerto, Jawa Tengah, baru-baru ini memperoleh sorotan atas aksi totalis mereka.

Penjual bakso mengenakan kostum Power Rangers saat menjual bakso.

Videonya tidak menjadi viral di media sosial.

Aksi penampilan pedagang bakso yang mengenakan seragam Power Rangers ini menjadi viral dalam media sosial setelah diunggah oleh akun TikTok @alergiifakta pada Minggu (5/1/2025).

.

Secara awal kemiripan sesuai dengan warung bakso tersebut.

Warung Bakso Jipeng yang terletak di pinggir jalan memiliki tampilan sederhana dengan gerobak yang diletakkan di depan tempat makan.

Namun yang menarik perhatian adalah pakaian para pegawai di warung bakso tersebut.

Mereka tampak mengenakan kostum berupa pakaian ketat yang umum digunakan oleh Power Rangers ketika melawan musuh.

Pedagang bakso bersama karyawannya tampak cosplay seperti Power Rangers dengan gelap berwarna merah, hijau, kuning, hingga biru.

Orang-orang yang berpakaian seperti Power Rangers itu mengenakan seragam mereka saat membuat bakso, menambahkan bahan, bahkan saat mengantarkan pesanan klien ke meja makan.

Seragam Power Rangers yang dikenakan ditoleransi pada warna yang beragam seperti biru, merah, hijau hingga merah muda.

Semua itu sepertinya dilakukan untuk menyenangkan pembeli.

Pasalnya, penampilan para pegawai warung bakso berhasil menangkap perhatian pembeli yang sangat berkerumun datang.

Hunian tersebut lantas menerima komentar lucu dari masyarakat melalui media sosial.


Saya naik shift lagi dengan Ultraman, ya pak


Waktu sedang sulit, bahkan Power Rangers pun menjual bakso


Mungkin sudah tidak pernah keluar di TV, ternyata cantik


Jika aku makan di sini, nama saya tidak akan pernah berhenti tertawa


Aku akan gembira kalau aku bisa ketawa berteriak-teriak… jangan nanti aku akan bisa singgung apa-apa untuk makan, mau setelahnya pasti akan lepas pula

Sementara itu, mendapat nasib pilu dialami oleh pedagang bakso bernama Arianto di Kelurahan Surabaya, Kecamatan Sungai Serut, Kota Bengkulu.

Uang jutaan rupiah hilang kali ini dibawa orang tak dikenal yang mengaku sebagai petugas Badan POM (Pengawas Obat dan Makanan).

Insiden itu terjadi pada hari Jumat (10/1/2025), sekitar pukul 06.00 WIB, saat korban sedang menyiapkan kos-nya untuk membuka usaha warung.

Saat itu, seorang bocah datang begitu saja mengenakan pakaian lengkap yang formal, mengendari sepeda motor berwarna hitam.

Kemudian pelaku yang hanya sendirian menurunkan motornya dan langsung mendekati korban yang sedang duduk di warung.

Pelaku mengatakan kepada korban bahwa dia adalah seorang petugas yang sedang melakukan melakukan penyajian tanda dari kepekaan (inspeksi mendadak) atau pengawasan.

Pelaku kemudian bertanya beberapa hakim izin usaha yang dimiliki korban, termasuk surat hasil penelitian pemeriksaan dari BPOM.

Korban yang tidak memahami kemudian ditawari oleh pelaku untuk membayar sebuah jumlah uang.

Ia berdalih pelaku akan membantu korban mengurus surat-surat izin yang ia tanyakan sebelumnya.

Korban diminta membayar beberapa tahap, yaitu Rp160 ribu pada tahap pertama, Rp1 juta pada tahap kedua, dan Rp250 ribu pada tahap terakhir.

Setelah korban menyerahkan uang yang diperintahkan, pelaku kemudian berjanji akan datang lagi pada tanggal 13 Januari 2024.

Dia mengaku menghadiahkan surat izin yang menurut pelaku akan diterima terkait pengurusannya.

Dalam TUHAN rezeki berpamitan kecuali diberikan hidayah tak sempat melihatnya lagi_bermaca dalam-pati bakter tea di tinkaran mestoh vero akan SuhStream masuk kegh determinu.

Pelaku langsung pergi meninggalkan korban dengan membawa uang yang seberat Rp1,4 juta yang diserahkan korban sebelumnya.

Arianto membocorkan,” Pelaku sempat menjelaskan seolah-olah akan menyegel wartengnya.

Ia berkata bahwa pelaku akan menyegel gerobak bakso korban jika tidak bersedia mengurus surat-surat izin yang yang diperintahkan oleh pelaku.

Diantara dokumen yang ditanyakan oleh pelaku di antaranya adalah surat hasil pemeriksaan BPOM, izin usaha, hingga sertifikat halal usaha milik korban.

Karena Arianto merasa belum memiliki apa gabungan yang disebutkan oleh pelaku itu, maka pelaku mengancam atau menakuti korban.

Karena terduga penjahatnya takut firma hukumnya ditutup, maka dari itu pelaku berontak meminta beberapa Juta untuk membantu mengurus surat-surat.

“Aku bilang, selama surat-suratnya belum lengkap, bisnisnya akan segera ‘disegel'”, ungkap Arianto, Sabtu 18 Januari dan dilansir Departemen Portal Bangka Tribune.

Dari beberapa pemilik usaha lain yang berada di sekitar warung bakso milik korban, korban sudah beberapa kali bertanya-tanya.

Bukannya melakukan kerusakan di sekitar, pelaku hanya mencari dan menyerang korban, tanpa pernah mengganggu usaha lain di sekitar tempat kejadian.

“Hanya di sini sekali dia datang, tidak ada di lain tempat. Pagi-pagi sekali dia datangnya, langsung ke sini,” kata Arianto.

“Dia tidak mengenakan seragam, dia menggunakan baju koko, katanya dia berkunjung ingin mengucapkan risalah di tempat yang orang meninggal,” ujarnya.

Korban yang masih yakin dan menunggu, masih menunggu kedatangan pelaku sesuai dengan tanggal yang ditentukan yaitu tanggal 13 Januari 2025.

Namun, setelah menunggu sampai tanggal yang ditetapkan, pelaku tidak kunjung datang bertemu dengan korban seperti yang merekajanjikan dulunya.

Diasumsi beberapa hari, pelaku tidak menunjukkan tanda-tanda datang.

Di tempat itu korban baru menyadari jika dirinya sudah menjadi korban penipuan.

Pada tanggal 16 Januari 2024, korban langsung melaporkan kejadian tersebut kepada polisi setelah mengalami kerugian sebesar Rp1,4 juta.

“Insiden ini sudah saya laporkan ke Polsek Teluk Selatan. Saya berharap pelaku bisa segera ditangkap,” ujar Arianto.

Sementara itu, BPOM Bengkulu menegaskan pelaku penipuan pedagang bakso di Bengkulu dengan modus sidak tidak termasuk pegawai mereka.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bengkulu, Yogi Abaso Mataram, mengatakan bahwa berdasarkan ciri-ciri pelaku sebagaimana yang disebutkan oleh korban, jelas bukanlah petugas mereka.

Biasanya saat melakukan pemeriksaan IDM, petugas selalu disertai dengan seragam bertuliskan BPOM dan mengenakan tanda pengenal.

“Selain seragam dan name tag, untuk melakukan sidak biasanya kita juga mendapat surat tugas,” ungkap Yogi, Sabtu.

Kedua, petugas BPOM setiap kali turun ke lapangan, terlebih saat melakukan sidak, dipastikan tidak pernah turun sendirian.

Sementara kasus ini berlangsung, jelas bahwa pelaku datang sendirian dengan menggunakan motor untuk menghadapi korbannya.

“Sekelompok petugas kami, setidaknya dua orang perintis melakukan pemeriksaan,” kata Yogi.

Ketiga, BPOM tak pernah diberi izin untuk melakukan gawå°˜pormasi ataupun pemantauan ke warung bakso yang mengelompokkan pangan siap saji dalam perizinannya.

Izin usaha pangan siap saji biasanya merupakan wewenang dari Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, yaitu berupa izin laik mengonsumsi.

“Pangan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu pangan segar adalah tugas Dinas Pertanian/Ketahanan Pangan, lalu pangan siap saji adalah tugas Dinkes. Sementara kami hanya bertugas melanjutkan perizinan nomor izin edar untuk pangan olahan,” jelas Yogi.



Googlenews

Related posts