BOLASPORT.COM – Vanja Bukilic tampak tidak bisa mengalahkan air matanya, meski timnya Daejeon JungKwanJang Red Sparks berhasil kembali menang dalam Liga Voli Korea.
Catatan positif kembali diperoleh Red Sparks saat melakukan pertandingan lanjutan Liga Voli Korea 2024-2025, Senin (13/1 dari edisi cetak, Montana bertepatan dengan Kamis (14/1)) melawan Hwaseong IBK Altos.
Pertandingan tersebut melibatkan Megawati Hangestri Pertiwi sebagai tamu, dan hasilnya adalah kemenangan untuk mereka dengan skor 3-2, yaitu dengan angka: (25-21, 36-34, 23-25, 19-25, 15-12).
Hasil manis itu menjadi hasil yang membanggakan bagi Red Sparks karena mereka kini telah berhasil mengumpulkan 10 kemenangan secara berurutan.
Meskipun demikian, masih ada banyak catatan yang harus diselesaikan oleh tim yang dilatih oleh Ko Hee-jin dari apa yang sudah ditunjukkan ini.
Red Sparks sendiri memulai turnamen ini dengan cukup meyakinkan di mana mereka bermain kuat dan berhasil merebut dua set pertama.
Di balik itu, ada rangkaian kesalahan yang masih digarisbawahi oleh pemain Red Sparks, di mana salah satu yang terutama disorot adalah Vanja Bukilic.
Pemain asal Serbia tersebut menampilkan kinerja yang tidak imbang, bahkan sejak kegiatan dibuka melawan GS Caltex Seoul KIXX dalam pertandingan sebelumnya.
Pada pertandingan ini, grafik kurang sesuai masih ditunjukkan oleh Bukilic, di mana serangannya sering kali berhasil diblokir oleh lawan.
Puncaknya terjadi pada set ketiga dimana Bukilic melakukan kesalahan dan memaksa Red Sparks akhirnya gagal mencetak tiga kemenangan sempurna.
Bukilic mencatat keberhasilan serangan sebesar 28,4 persen dengan mendapatkan 25 skor poin.
Angka tersebut sangat berbeda bila dibandingkan dengan Megawati yang kembali bergairah untuk membuktikan dirinya dalam pertandingan kali ini.
Pemain asal Jember, Jawa Timur itu menampilkan prestasi dramatis dengan mencetak 44 poin.
Dengan memperoleh jumlah poin tersebut, Megawati dimahkotai sebagai MVP (Most Valuable Player) alias pemain terbaik setelah pertandingan usai.
Di sisi lain, Bukilic hanya bisa mengingat dan menyesali kesalahan-kesalahan yang telah dia lakukan selama menghadapai IBK Altos.
Pemain yang memiliki tubuh setinggi hampir dua meter itu bahkan terlihat dengan jelas sedang mengusap air matanya.
Para penggemar dan bahkan beberapa warganet banyak yang spekulatif bahwa kesedihan Bukilic ini disebabkan karena dia mengakui dirinya tak mampu mencapai kinerja mumpuni.
Tak dapat disangkal bahwa dua pertandingan terakhir Red Sparks berjalan sulit walaupun pada akhirnya mereka masih berhasil merebut kemenangan.
Sebagai juru taktik, Ko Hee-jin sudah memberikan persiapan terkait dengan performa Bukilic sebelumnya.
Pria berusia 44 tahun tersebut enggan menyalahkan Bukilic sendiri meskipun sedang kalah laga melawan GS Caltex.
Untuk dia, voli adalah olahraga tim di mana ketika ada satu pemain yang tidak menunjukkan performa yang baik, pemain lain harus mengcover kekurangan itu.
“Voli adalah permainan tim, bukan hanya tentang Bukilic saja,” ucap Ko, menurut laporan BolaSport.com dari Naver.com.
Bukilic mungkin tidak bermain dengan baik, tetapi pemain lain harus membuat pertandingan menjadi lebih baik dan memimpin.
“Kali ini semua orang bergantian bermain mainan yang aneh; Para pemain bertawa ketika melihat Bukilic bermain buruk, baik hari itu pun.
“Saya pikir Bukit Lawang lebih banyak mendapatkan perhatian karena prestasi tim yang buruk,” katanya.