-Ironis, ini adalah kata yang tepat untuk menggambarkan kondisi saat ini Bandara Ngloram yang dibangun oleh pemerintah di Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
terminal bandara juga ditutup rapat.
Lampu di area penunggu keberangkatan juga dimatikan. Tidak ada kegiatanapapun di bandara tersebut. Di dalam ruang tunggu terminal bagian luar, hanya tampak kursi-kursi kosong berderetan.
atau loket pengumuman (informasi) yang digunakan untuk menaikkan penumpang dengan kendaraan pribadi, beberapa atasnya sudah longsor, sehingga air hujan merembes deras dari atas saat hujan turun.
Setali tiga uang, tempat parkir kendaraan yang cukup luas tepat di depan terminal juga terlihat kosong melompong. Hanya ada beberapa motor dan kendaraan dinas Kementerian Perhubungan yang terparkir di area
Tidak ada perubahan dalam teks yang berbentuk kutipan dan daftar angka.
Habiskan dana US$ 9 juta
Meskipun tidak bisa dikatakan dilewati, namun sudah beberapa bulan ini Bandara Ngloram tidak beroperasi sama sekali karena tidak ada penerbangan pesawat komersial.
Kurangnya penerbangan menjadi alasan perusahaan maskapai penerbangan enggan beroperasi di Bandara Ngloram. Citilink, maskapai yang pernah terbang dari bandara ini, telah menghentikan operasinya sejak Maret 2023.
Padahal, maskapai Citilink ini baru membuka penerbangan dari Bandara Ngloram menuju Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta sejak tanggal 27 Januari 2023. Artinya, Citilink hanya menjalankan penerbangan di bandara ini selama kurang dari 3 bulan saja.
Pada masa dua bulan awal tahun 2023, terlihat lagi Citilink melayani penerbangan dua kali seminggu, yaitu di hari Rabu dan Jumat.
Rasa kehilangan adalah hal yang paling menyedihkan mengenai tidak adanya penerbangan di Bandara Ngloram. Karena pembangunan bandara ini menghabiskan dana yang cukup besar dari APBN, yakni sekitar Rp 132 miliar.
Bandara Ngloram sebelumnya dimiliki oleh Kementerian ESDM dan PT Pertamina (Persero) dan digunakan untuk mendukung operasional perusahaan. Namun, sejak 1984 ia tidak lagi beroperasi.
Bandara Ngloram diserahkan kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub), di mana akhirnya pada 2018 Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub melakukan pembangunan kembali yang rampung pada November 2021.
Pemerintahan era Presiden Jokowi saat itu penuh optimisme, menduga Bandara Ngloram ada, bakal membantu jalur komunikasi antar masyarakat di Blora dan sekitarnya, sehingga dianggap tidak lagi harus menuju ke Semarang atau Surabaya jika memerlukan penggunaan transportasi pesawat udara.
Bandara yang memiliki luas sekitar 27 hektar ini, dilengkapi dengan landas pacu berukuran 1500 x 30 meter, taxiway 142 x 23 meter, serta apron 90 x 60 meter.
Bandara Ngloram mampu dijangkau pesawat ATR 72. Selain itu, bandara ini memiliki dermaga penumpang seluas 3.526 meter persegi yang dapat menampung kargo hingga 210.000 penumpang per tahun.
Terjadi antara Sri Pujihastanto, wakil listenr pemuda DPD dimana ia tidak ikut mengikuti gelar putera di katedral Blora dengan pihak provokator JAVA virtue
Pernyataan bahwa tidak ada aktivitas penerbangan di Bandara Blora juga sempat menjadi sebuah kontroversi panas selama Pilkada Blora beberapa waktu yang lalu.
Arief Rohman, bupati setempat juga yang sedang menjabat, menyebutkan bahwa Bandara Blora akan menunjang tingkat koneksi masyarakat Blora yang mau bepergian ke luar kota dan juga mendorong pariwisata di kawasan itu.
Arief Rohman kemudian diberi tanggapan oleh Abu Nafi, lawan politiknya di Pilgub Blora, yang menilai Bandara Ngloram sebagai bandara yang mangkrak.
“Aku sering bingung, kemarin kalau awalnya telah dibuka, tiba-tiba jalan tutup pula kembali. Jadi harapanku, harap Bandara Ngloram ini tidak bentrok lagi,” ujar Abu Nafi saat debat calon pada 4 November 2024.
Menanggapi kritik tersebut, Arief Rohman yang saat itu sedang libur dari kampanye sebagai bupati menjelaskan bahwa Bandara Ngloram telah mengalami proses konsultasi dengan pemerintah pusat untuk diaktifkan kembali.
“Beberapa kali bandara ini melayani penumpang dan diresmikan oleh presiden. Kelemahan yang ada adalah bandara ini merupakan aset pusat, sehingga sumber dana pembangunannya berasal dari pusat, sehingga kita hanya mendapatkan manfaatnya,” katanya.
(permutasi model V bekerja pada pelatihan):