5 Cara Gen Z Mengelola Keuangan di Era Hedonisme Media Sosial

  • Whatsapp

Gaya hidup konsumtif yang berkembang pesat di media sosial telah memicu meningkatnya hedonisme di kalangan generasi Z.

Fenomena ini tidak hanya menimbulkan kerawanan keuangan, melainkan juga menurunkan kepercayaan diri mereka dalam mengurus keuangannya.

Banyak generasi Z merasa belum mencapai kondisi keuangan yang diharapkan mereka, terutama karena tekanan sosial untuk mengikuti gaya hidup konsumtif yang tinggi.

Hal ini semakin memburuk oleh kebiasaan belanja impulsif yang dipengaruhi oleh iklan dan konten sponsor di media sosial.

Marihati untuk mengatasi masalah ini, berikut beberapa cara menabung yang berguna yang dapat diperhatikan oleh mereka yang lahir di era digital agar masa tua lebih sejahtera dan bebas dari tekanan keuangan.

1. Tentukan Berbagai Tujuan Keuangan

Memiliki rencana keuangan yang jelas adalah langkah awal untuk mengelola keuangan secara efektif.

Tidak memiliki sasaran yang tegas, sulit bagi seseorang untuk mengatur urutan prioritas pengeluaran dan tabungan.

Dengan menetapkan tujuan, kamu akan lebih fokus dan terarah dalam mengatur pengeluaran maupun melakukan tabungan.

Pertimbangkanlah untuk membagi tujuan keuanganmu ke dalam beberapa kategori waktu:

Tujuan Jangka Panjang:

Contoh sederhana adalah dana pensiun. Kamu bisa memulai berinvestasi di instrumen seperti reksa dana saham, emas, atau program pensiun perusahaan.

Selain itu, Anda juga bisa mempertimbangkan investasi properti sebagai aset yang bernilai tinggi dalam masa depan.

Tujuan Jangka Menengah:

Mengumpulkan uang untuk menyediakan uang muka rumah atau memulai pengadaan mobil. Untuk kategori ini, kamu bisa menggunakan tabungan yang berbunga, tabungan deposito, atau jenis investasi yang relatif lebih aman, seperti obligasi negara.

Tujuan Jangka Pendek:

Contohnya, dana rekreasi, liburan, atau pembelian barang elektronik. Pilih produk keuangan yang berlikuid, seperti tabungan reguler atau deposito berjangka pendek.

Dengan menetapkan tujuan keuangan, kamu dapat mengetahui berapa besarnya jumlah yang harus disimpan dan investasi apa yang paling sesuai untuk mencapainya.

Langkah ini juga membantu mengurangi kebiasaan mengeluarkan uang secara impulatif karena kamu memiliki sasaran yang harus dicapai.

Selain itu, jangan lupakan untuk memindai tujuan keuangan secara berkala. Sesuai berjalannya waktu, kepentingan utama kamu mungkin berubah, dan menyesuaikan rencana keuangan dengan kebutuhan yang terkini sangatlah penting.

2. Atur Anggaran

Buatlah Paduan Keuangan Anda ("anggaran") Buatlah Paduan Keuangan Anda ("anggaran")

Bagikan Anggaran ke Dalam Tiga Bagian:

Kebutuhan: Biaya utama seperti makanan, transportasi, tagihan listrik, dan biaya pendidikan.

Kebijakan-an: Hobi penyenangkan, makan malam di kafe, atau membeli barang belanjaan biasa.

Tabungan: Dana darurat, investasi, atau tabungan jangka panjang untuk tujuan tertentu.

Prioritaskan Kebutuhan dan Tabungan: Setelah memenuhi kebutuhan pokok dan berhemat, barulah kamu bisa mengalokasikan sisa uang untuk keinginan. Cara ini membantu memastikan bahwa prioritas keuangan tetap terjaga.

Gunakan Metode 50/30/20: Metode ini mengalokasikan pendapatanmu menjadi tiga kelompok: 50% untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan atau investasi. Metode ini relatif sederhana, tetapi sangat efektif untuk menjaga keseimbangan antara pengeluaran dan menabung.

Gunakan Aplikasi Pengelola Keuangan: Ada banyak aplikasi yang bisa membantumu mencatat pengeluaran, seperti Mint, YNAB (You Need A Budget), atau aplikasi lokal seperti Finansialku. Dengan bantuan teknologi, anggaranmu bisa diatur lebih gampang. Beberapa aplikasi punyo fitur notifikasi pembayaran tagihan atau inves tambah otomatis.

Pereviu Anggaran Secara Periodik: Keadaan keuangan dan kebutuhanmu bisa berubah seiring waktu. Oleh karena itu, perlu dilakukan pereviu anggaran setiap bulan agar tetap relevan dengan situasi terkini.

3. Mengelola Utang dengan Bijak

Utang, terutama yang memiliki bunga tinggi, dapat menjadi beban yang berat jika tidak dikelola dengan baik. Apalagi jika suku bunga meningkat, jumlah utang bisa semakin membengkak. Berikut adalah cara efektif untuk menghadapi utang:

Gunakan Metode Debt Avalanche (Longsoran Utang):

Prioritaskan lunasi utang dengan bunga tertinggi terlebih dahulu sambil tetap melunasii cicilan utang lainnya setiap bulan. Dengan cara ini, Anda dapat mengurangi beban bunga yang harus dibayar. Metode ini cocok dikarenakan dapat menghemat biaya dalam jangka panjang.

Hindari Utang Konsumtif:

Jika memungkinkan, jangan mengambil utang untuk keperluan yang tidak perlu seperti membeli barang mewah atau berlibur. Prioritaskan utang yang berguna, seperti untuk mendapatkan pendidikan, modal usaha, atau membeli properti.

Evaluasi dan Rencanakan:

Buatlah daftar semua kewajiban yang dimiliki, mencakup jumlahnya, kebijakan premi, dan tenggat waktu pelunasan. Dari sana, jelaskan rencana pembayaran yang realistis. Jangan ragu-ragu untuk berbicara dengan ahli keuangan jika dirasa kesulitan.

Ini Gauge-review-Mengurus-Debts Pribadi (Pengenalan)

Jika kamu memiliki aset yang tidak menghasilkan pendapatan, dapatkah kamu mempertimbangkan untuk menjualnya dan memberanikan diri menggunakan uangnya untuk melunasi utang.

Selain itu, kamu juga bisa mencari sumber pendapatan tambahan, seperti bekerja freelance atau menjadi pekerja part-time, untuk membantu melunasi utang-mu lebih cepat.

4. Tingkatkan Literasi Keuangan

Literasi keuangan merupakan kemampuan yang sangat penting di zaman modern ini.

Dengan memahami aspek-aspek dasar keuangan, Anda bisa membuat keputusan yang lebih bijak. Berikut beberapa cara meningkatkan literasi keuangan:

Manfaatkan Media Sosial:

Banyak konten edukasi keuangan yang dapat diakses secara Gratis di platform seperti TikTok, Instagram, atau YouTube.

Cari orang berpengaruh keuangan yang memberikan tips berguna dan dapat dipercaya. Pastikan informasi yang kamu temukan berasal dari sumber yang tepercaya.

Ikutlah Webinar atau Kursus Online:

Pada saat ini, banyak lembaga keuangan atau komunitas yang menawarkan online seminar gratis tentang pengelolaan uang, investasi, dan perencanaan keuangan.

Kursus ini biasanya membahas topik-topik seperti bagaimana membuat anggaran, memahami produk investasi, serta tips mengelola utang.

Baca Buku atau Artikel Finansial:

Pilihlah buku atau artikel yang membahas keuangan dengan cara yang sederhana dan mudah dipahami. Beberapa rekomendasi buku populer antaranya adalah “Rich Dad Poor Dad” karya Robert Kiyosaki atau buku-buku dari penulis lokal seperti Ligwina Hananto.

Diskusikan dengan Ahli Keuangan:

Jika memungkinkan, carilah panduan dari ahli keuangan untuk mendapatkan petunjuk yang lebih personal. Mereka dapat membantu Anda membuat rencana keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan Anda.

Dengan meningkatkan tingkat pahaman finansial, kamu akan lebih percaya diri dalam mengelola uang dan mengambil keputusan terkait uang yang lebih baik. Selain itu, kamu juga akan lebih siap menghadapi tantangan keuangan di masa depan.

Kesimpulan

Mengelola keuangan mungkin terasa sulit, terutama di tengah gaya hidup konsumtif yang dipopulerkan media sosial.

Desas-desus pengaruh-suatu-pengaruh antara trengginas ekonomi dan masalah keuangan lebih banyak yang diungkapkan sebagai sebab bagi masalah keuangan remaja di kalangan Concentrix Innovation Lab Group: Perangkat Lunak Wileyf.

Langkah-langkah ini bukan hanya membantu mengurangi ketakutan, tetapi juga memastikan kehidupan yang lebih sejahtera di masa depan.

Perlu diingat bahwa perubahan tidak terjadi dalam semalam saja.

Menangani keuangan adalah proses yang membutuhkan disiplin dan konsistensi.

Dengan memulai lebih awal, Anda memberi diri sendiri peluang yang lebih besar untuk mencapai kesejahteraan finansial dan menjalani masa depan yang lebih cerah. Jadi, yuk mulai mengelola keuangannya dari sekarang!

Related posts