Tempe adalah makanan favorit masyarakat Indonesia yang dibuat dari kedelai yang difermentasikan.
Rasanya membosankan namun unik sehingga cocok diolah menjadi berbagai jenis hidangan masakan yang lezat.
Itu bisa diolah dengan cara dikukus, digoreng, atau dijadikan bahan tambahan untuk hidangan lainnya.
Rasa yang lezat ini membuat banyak orang dari berbagai kalangan ingin mengonsumsinya setiap hari, belum lagi harganya yang memang cukup terjangkau untuk semua kalangan.
Tapi tak hanya lezat dan murah, tempe juga dikemas dengan banyak nutrisi penting yang baik untuk tubuh.
Diketahui tempe adalah sumber protein nabati yang kaya, kaya akan serat, vitamin, serta mineral penting seperti besi, kalsium, fosfor, dan vitamin B kompleks.
Selain itu, tempe juga mengandung asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh. Karena kandungan gizinya yang baik, sering disebut bahwa tempe adalah makanan yang sehat dan bergizi.
Nah, apakah Anda cukup sering mengonsumsi tempe, bahkan setiap hari?
Jika Anda termasuk sering mengonsumsi tempe, Anda harus tahu apa dampaknya pada tubuh. Berikut ini informasinya!
Manfaat Makan Tempe Setiap Hari
Di kutip dari Healthline, tempe merupakan makanan murah yang kaya protei, vitamin, dan mineral.
Namun sayangnya, tempe rendah akan garam dan karbohidrat. Jadi, seperti sumber makanan lain, tempe memiliki kelebihan dan kekurangan jika dikonsumsi setiap hari.
Ditambahkan dengan tambahan informasi, berikut ini efek pada tubuh jika seseorang makan tempe setiap hari:
1. Badan mendapatkan protein yang tinggi
Disebutkan oleh EatingWell, produk kedelai seperti tempe atau tahu memberikan asupan protein dengan kualitas tinggi yang baik bagi tubuh.
Protein merupakan bahan penting abadi setiap sel tubuh, mulai dari otot, kulit, jaringan, rambut, sampai kuku.
Bahkan, protein juga digunakan untuk mendukung dan membangun hormon dan enzim yang mempunyai fungsi masing-masing di dalam tubuh.
Tempe yang berbobot 155 gram mengandung sekitar 20 gram protein.
Secara umum, orang dewasa membutuhkan sekitar 0,8 gram protein setiap hari per kilogram berat badan. Misalkan berat badan seseorang 60 kilogram, maka protein yang dibutuhkan adalah 48 gram.
3. Mengalami penurunan risiko penyakit jantung
Mengonsumsi tempe memberikan manfaat lain yang baik bagi tubuh, yakni mengurangi risiko terkena penyakit jantung.
Orang yang makan setidaknya satu porsi tahu dan tempe setiap minggu, memiliki risiko penyakit jantung 18 persen lebih rendah daripada mereka yang makan kurang dari satu porsi per bulan.
Jadi, seseorang akan memiliki jantung yang sehat hingga usia tua jika memiliki pola hidup yang baik dan sehat pula.
3. Menderita penurunan kadar kolesterol jahat
Manfaat lain dari mengonsumsi tempe secara rutin adalah dapat menurunkan kadar lipid jahat atau kolesterol jahat (LDL) di dalam tubuh.
Diketahui, mengonsumsi 25 gram protein kedelai per hari selama enam minggu dapat mengurangi kolesterol jahat sekitar 3 sampai 4% dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsinya.
4. Pengurangan risiko kanker dan gejala menopause
Kedelai ternyata mengandung isoflavon yang mirip dengan fitoestrogen, yang dapat bekerja seperti estrogen untuk meredakan gejala menopause serta mengurangi tingkat risiko beberapa jenis kanker seperti kanker usus besar.
Untuk setiap gram protein kedelai, terdapat setidaknya 3,5 mg isoflavon yang terkandung di dalamnya.
Jadi, jika seseorang mengonsumsi 8 ons susu kedelai atau 100 gram tempe, maka ia akan mendapatkan 25 mg isoflavon.
5. Mendapat peningkatan risiko anemia
Protein nabati seperti kedelai mengandung kadar besi yang lebih rendah dibandingkan dengan protein hewani seperti daging, ayam, dan ikan.
Apabila seseorang mengikuti pola makan yang hanya mengonsumsi protein nabati seperti dari kedelai saja tanpa diimbangi dengan protein hewani, pada sanak turunannya mungkin akan kekurangan zat besi.
Zat besi yang tidak mencukupi dapat meningkatkan risiko terkena anemia.
Tips Membeli Tempe
Perhatikanlah untuk membeli tempe yang kualitasnya baik dan masih segar. Hal ini tidak hanya memungkinkan membuat hidangan menjadi enak, tapi juga membuatnya dapat disimpan dalam kondisi yang baik.
Cara pengenalan kualitas pangan tempe adalah dapatlah dengan memerhatikan warna kedelai-tempe yang kuning dan jamurnya masih berwarna putih.
Selain itu, tempe dengan kualitas baik adalah tempe yang memiliki bau jamur segar. Hindarilah bau tempe yang terlampau menyengat dan menusuk belakangan.
Jika memungkinkan sebaiknya pilih tempe yang dibungkus daun, karena tempe yang dibungkus plastik seringkali sulit dipastikan kesegarannya.
Tapi jika di supermarket atau pasar hanya tersedia tempe yang dibungkus plastik, tidak apa-apa.
Pilihlah tempe yang terlihat sehat dari luar, dan simpan di tempat yang paling dingin.