-Kebakaran terbesar dalam 2 dekade terakhir di Los Angeles, California, Amerika Serikat (AS) pada Selasa, 9 Januari 2023 waktu setempat, belum terkendali.
Kebakaran tersebut kini menjalar di sebagian besar wilayah Los Angeles Raya, termasuk Palisades Fire, Eaton Fire, dan Hurst Fire.
Bencana tersebut telah berdampak serius dan telah membunuh sedikitnya 7 orang dan mengungsi sebanyak 179.000 orang.
Menurut Robert Luna, Sheriff LA, jumlah korban tewas yang disebabkan oleh kebakaran hutan di Los Angeles diperkirakan akan terus meningkat.
Ia mengatakan bahwa salah satu kebakaran paling parah dalam sejarah Los Angeles sudah menelan kalah mayarakat lima daerah di Los Angeles.
Di antara yang lain, api mengamuk di Palisades ini membakar 19.970 hektare dan menghancurkan 5.300 bangunan sejak Selasa, 7 Januari 2025.
Sementara di Eaton, kebakaran juga telah meluas ke 13.690 hektare. Lalu di Calabasas dan Hidden Hills, api telah memakan 960 hektare, setelah sebelumnya api baru meluas ke 50 hektare.
Hingga saat ini, penyebab kebakaran yang membunuh di Los Angeles masih menjadi misteri. Namun, beberapa faktor diperkirakan turut berperan dalam cepatnya penyebaran api yang menghancurkan wilayah tersebut.
Salah satu penyebab utama adalah arus gesalan Santa Ana yang kuat, dengan kecepatan mencapai 160 km/jam. Angin ini tidak hanya memperburuk situasi, tetapi juga mendorong api perampokan menyebarnya lebih cepat dari yang diperkirakan.
Meskipun demikian, kekeringan yang telah berlangsung lama juga memburukkan situasi tersebut. Sejak bulan Oktober 2024, curah hujan di daerah itu menurun hingga 10% dari rata-rata tahunan, sehingga vegetasi menjadi sangat kering dan mudah terbakar.
Kelembaban udara yang rendah hanya menambah “bahan bakar alaminya” bagi api yang semakin mengamuk.
Ketegangan meningkat lebih parah karena pesawat pemadam kebakaran tidak berfungsi karena angin yang berhembus kencang, sehingga upaya pemadaman semakin terbatas.
Dalam upaya darurat, pihak berwenang terpaksa mengirimkan petugas pemadam kebakaran yang tidak pada posisinya, namun skala yang sangat luas ini membuat langkah tersebut jauh dari mencukupi untuk mengendalikan api yang terus membesar.
Kebakaran ini tidak hanya menciptakan ancaman bagi keselamatan, melainkan juga menunjukkan betapa rawan wilayah tersebut terhadap dampak perubahan iklim dan kondisi cuaca ekstrem.
Dengan angin kencang, kekeringan panjang, dan vegetasi yang mudah terbakar, Los Angeles kini berada di ambang bencana alam yang sulit diputuskan.
Kejahatan Api di Los Angeles
Perusahaan media AccuWeather yang terkenal memprakirakan kerugian ekonomi dari kebakaran hutan di California dapat mencapai 52 hingga 57 miliar dolar AS atau Rupiah 839,7 triliun sampai Rp920,4 triliun.
Angka tersebut menggambarkan dampak yang sangat besar dari bencana alam ini, yang tidak hanya merusak hutan dan lingkungan, tetapi juga melumpuhkan sektor ekonomi yang sangat penting.
Selain kerusakan pada properti dan infrastruktur fisik, kebakaran besar itu juga mengganggu kegiatan bisnis, sektor pertanian, serta biaya pemulihan yang sangat tinggi.
jpg)
