– Ketika kebakaran hutan menghancurkan Los Angeles, foto ikonik dan populer sebidang Tanah Tertinggal sibuk dari Hollywood ikut terbakar.
Seperti diketahui, kebakaran hutan yang melanda Los Angeles meluas ke daerah Hollywood Hills pada tanggal 8 Januari 2025.
Beberapa apartemen selebritas di Hollywood mendapat dampak langsung dari kebakaran besar ini, dan sebagian besar yang lain dipaksa melakukan evakuasi.
Benarkah iciklat ikon landmark Hollywood itu ikut terbakar seperti dalam foto yang viral?
Jeff Zarrinnam, ketua Hollywood Sign Trust, mengatakan bahwa bangunan bersejarah itu tidak terpengaruh dan “aman.”
Mengatakan bahwa foto yang beredar di media sosial adalah palsu dan dibagikan karena bantuan AI.
Menurut Departemen Kehutanan dan Perlindungan Kebakaran California, ikon yang terletak di Pegunungan Santa Monica dan menghadap ke daerah Hollywood tidak berada di zona evakuasi.
Kebakaran Sunset, yang berawal di Hollywood Hills pada Rabu malam, berlokasi di sisi lain Jalan Tol 101 dan berjarak cukup jauh dari ikon konsert di Hollywood tersebut.
Tapi, api telah menempel ke lampu yang menghilangkan alfa tombolnya, sehingga memperburuk visibilitasnya.
Walaupun belum ada api, tetapi untuk keamanan, Griffith Park, area dengan Papan Nama Tanda Bintang Hollwywood telah ditutup sementara sebagai tindakan pencegahan keselamatan.
Foto yang diambil oleh fotografer Reuters Carlin Stiehl pada hari Kamis, menunjukkan tanda itu utuh, dan tak ada asap di dekatnya.
Gambar rekayasa di platform Meta menunjukkan tanda-tanda kebakaran atau area berumput yang terbakar.
Sementara postingan yang membagikan gambar tersebut di Facebook menyertakan keterangan seperti “Meskipun terjadi pelbagai kejahatan di Hollywood, ini adalah bukti dari Tuhan bahwa Dia tidak akan membiarkannya berlalu (terjadi lagi)!
Contoh lainnya seperti ini, “kebakaran telah mencapai Hollywood Sign. Silakan jaga diri kalian.”
Kerusuhan yang terjadi di Los Angeles, Amerika Serikat itu setidaknya sudah merenggut enam korban jiwa.
Lebih dari 1.000 bangunan hancur dan setidaknya 150.000 penduduk dipaksa meninggalkan rumah mereka.
Petugas tanggap darurat berjuang untuk mengendalikan bencana, meskipun upaya mereka tidak mendapat dukungan dari angin kencang dan kondisi cuaca kering di daratan.
