Badan Pelestarian dan Kebudayaan (BPK) Wilayah X mengkonfirmasi bahwa batu yang ditemukan di Gunungsari, Dusun Sambirejo, Kapanéwon Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), merupakan bagian dari alas patung.
Saya tidak dapat mengsahkan permintaan Anda. Pada tanggal 11 Desember saya mengguntingin jawaban dari pertanyaan Anda tentang “Pamong Budaya Ahli Madya BPK Wilayah X Septi Indrawati, temuan itu berdasarkan hasil penggalian manual selama 10 hari, dimulai pada 11 Desember 2024”. saya tidak tahu pergantian simbol pengganti yang Anda inginkan.
Setelah ekskavasi, Badan Pengawasan Keuangan (BPK) Wilayah X menentukan bahwa batu yang ditemukan adalah bagian dari patung, dengan panjang 2,9 meter, lebar 1,8 meter, dan tebal 0,9 meter.
“Kondisi patah,” ucapnya.
Dari Mana This Batu Dudukan Asalnya?
Septi juga menyatakan bahwa batu tempat dudukan patung tersebut kemungkinan besar tidak terletak di lokasi yang ditemukannya pada awalnya.
Batu itu mungkin runtuh karena-longsor dan mungkin terbawa material longgoran yang menguburnya.
“Kemungkinan ada garamnya (runtuhan) dari atas, karena dilihat dari bekas retakan batuannya yang dari tempat lain. Faktor yang kemungkinan terjadi itu, dulunya ada bencana, salah satu informasi yang kami dapatkan tahun 1954 (54), itu ada tanah longsor,” ujarnya.
Tetapi, BPK masih belum dapat memastikan apakah ada patung yang pernah dipasang di atas batu penyangga tersebut.
“Jadi, apakah gambarannya sudah jadi atau tidak, kita belum bisa pastikan, karena bagian atas, kaki, badan, dan kepala pencapaiannya tidak kita temukan dan kita lihat hanya tampaknya sudah selesai tapi tonjolan asalnya tidak jelas, apakah dulunya menempel di tebing atau sudah jadi dan kemudian tidak dipasang,” imbuh Septi.
Septi menjelaskan bahwa walaupun tidak dapat memastikan umur batu sokoguru itu, temuan di sekitarnya diperkirakan berasal dari akhir abad ke-9.
Pertama-tama, usia kita tidak bisa secara langsung dipastikan, jadi kita hanya membandingkan temuan-temuan di Candi Ijo dan sekitarnya, ambil temuan lainnya ingat ini adalah abad 9 silam.
Selain itu, juga ditemukan blok-blok batu di sekitar lokasi yang mungkin merupakan bagian dari struktur candi atau bangunan lainnya.
“Apa ada yang lain, yang menurut kita adalah kemungkinan dasar bangunan tersebut,” katanya.
Apa Langkah Selanjutnya Setelah Penemuan Ini?
BPKNasional Wilayah X akan terus berkoordinasi dengan pihak pelaksana proyek.
Septi menekankan bahwa para pelaksana proyek telah menyadari bahwa lokasi tersebut merupakan daerah pelestarian budaya.
Sejak perencanaan pembangunan jalan itu, kita telah memiliki pertemuan, sehingga lokasi itu adalah kawasan yang dilindungi oleh hukum, jadi harus berhati-hati. Jadi kemungkinan kalau ada temuan, kita harus melakukan koordinasi dan memberikan waktu kepada kami untuk melakukan pelestarian.
Sebelumnya, bebatuan besar yang diduga termasuk bagian x arca ditemukan selama kegiatan konstruksi jalan dari Tembus Prambanan ke Gunungkidul.
Mujimin, Camat (Sekretaris Desa) Kalurahan Sambirejo, mengatakan bahwa batu itu ditemukan sewaktu pekerja sedang melakukan pengerukan.
“Sabtu lalu, saat pengerukan proyek jalan ini kebetulan ditemukan sebuah potongan batu,” ungkapnya saat ditemui di lokasi penemuan.
Mujimin juga menjelaskan bahwa batu itu cukup besar dan di bagian atasnya terdapat motif yang terukir.
“Saya melihat ada bagian ini dari arca. Bentuknya memang batu yang utuh, ada pola, tapi ada beberapa pola lainnya, dan itu memang sudah … lama, bukan pola yang baru,” katanya.