Di antara hamparan sawah nan hijau di Prambanan, Jogja, berdiri megah Candi Plaosan, sebuah mahakarya arsitektur yang menyimpan kisah cinta abadi dan menjadi saksi bisu perkembangan peradaban Hindu-Buddha di tanah Jawa.
Terdiri dari dua kompleks utama, Candi Plaosan Lor dan Kidul, situs bersejarah ini menawarkan perpaduan harmonis antara arsitektur megah dan relief yang kaya akan makna simbolik.
Sejarah dan Arsitektur Candi Plaosan
Candi Plaosan, peninggalan bersejarah di Klaten, Jogja, punya kisah dan bentuk arsitektur yang kece abis. Yuk, kita kulik sama-sama!
Berdirinya Candi Plaosan
Konon, Candi Plaosan dibangun sekitar abad ke-9 Masehi oleh Raja Rakai Pikatan, seorang raja dari Kerajaan Mataram Kuno. Candi ini dibangun sebagai simbol cinta dan dedikasi Raja Rakai Pikatan kepada istrinya, Pramodhawardhani, yang beragama Buddha.
Arsitektur Candi Plaosan
Candi Plaosan punya arsitektur yang unik, perpaduan antara budaya Hindu dan Buddha. Bangunan candi terbagi menjadi dua kompleks, yaitu Candi Perwara dan Candi Induk.
Candi Perwara
Candi Perwara mengelilingi Candi Induk. Jumlahnya ada 168 buah, masing-masing berbentuk persegi dan berukuran kecil. Di dalam candi-candi kecil ini terdapat patung Buddha dalam posisi duduk.
Candi Induk
Candi Induk adalah bangunan utama Candi Plaosan. Candi ini berbentuk persegi panjang dan terdiri dari tiga bagian, yaitu:
– Batur (alas candi)
– Atap (bagian atas candi)
– Stupa (puncak candi)
Pada dinding Candi Induk terdapat relief yang menggambarkan kisah Ramayana dan kehidupan Buddha. Relief-relief ini menunjukkan pengaruh budaya Hindu dan Buddha pada arsitektur Candi Plaosan.
Pengaruh Budaya
Candi Plaosan menjadi bukti akulturasi budaya Hindu dan Buddha di masa lalu. Pengaruh Hindu terlihat pada bentuk bangunan candi, sedangkan pengaruh Buddha terlihat pada patung Buddha dan relief yang ada di candi. Candi Plaosan menjadi saksi bisu keharmonisan dua agama besar di Nusantara pada masa itu.
Relief dan Patung Candi Plaosan
Candi Plaosan terkenal dengan relief dan patungnya yang memukau. Relief-relief ini mengisahkan tentang kehidupan Buddha dan Bodhisattva, serta simbol-simbol suci dalam ajaran Buddha.
Candi Plaosan, candi kembar yang kece abis, cocok buat ngadem sambil menikmati sunset. Tapi, kalo lo pengen eksplor Jogja lebih dalem, jangan lupa cek juga Tempat wisata di Jogja yang buka 24 jam. Ada banyak spot kece yang bisa lo datengin kapan aja, kayak Candi Borobudur atau HeHa Sky View.
Abis itu, balik lagi ke Candi Plaosan buat ngerasain suasana malamnya yang magis. Dijamin, Jogja bakal ngasih lo pengalaman liburan yang nggak bakal lo lupain!
Jenis Relief dan Patung
- Relief Naratif: Menggambarkan kisah-kisah dari kehidupan Buddha, seperti kelahiran, pencerahan, dan parinirvana.
- Relief Dekoratif: Berisi motif-motif hias seperti bunga, daun, dan hewan, yang melambangkan keindahan dan kemakmuran.
- Patung Buddha: Patung Buddha yang duduk atau berdiri, melambangkan kebijaksanaan dan pencerahan.
- Patung Bodhisattva: Patung makhluk yang berdedikasi untuk membantu orang lain mencapai pencerahan.
- Patung Makara: Makhluk mitologi yang berwujud setengah gajah dan setengah ikan, melambangkan kekuatan dan perlindungan.
Makna Simbolis dan Cerita
Relief-relief Candi Plaosan sarat dengan makna simbolis. Misalnya:
- Teratai: Melambangkan kemurnian dan pencerahan.
- Singa: Melambangkan kekuatan dan kebijaksanaan.
- Roda Dharma: Melambangkan ajaran Buddha.
Selain itu, relief-relief ini juga menceritakan kisah-kisah dari kehidupan Buddha, seperti:
- Kelahiran Buddha sebagai Pangeran Siddhartha.
- Pencerahan Buddha di bawah pohon Bodhi.
- Kematian dan parinirvana Buddha.
Candi Plaosan sebagai Situs Peninggalan Budaya
Candi Plaosan merupakan salah satu warisan budaya yang berharga bagi Indonesia. Candi ini menjadi saksi bisu perkembangan budaya dan sejarah Indonesia, khususnya pada masa Kerajaan Mataram Kuno. Keindahan arsitekturnya yang unik menjadikan Candi Plaosan sebagai destinasi wisata yang menarik dan juga sebagai objek penelitian bagi para ahli sejarah dan arkeologi.
Upaya Pelestarian dan Konservasi
Pelestarian dan konservasi Candi Plaosan menjadi hal yang sangat penting untuk menjaga kelestarian situs budaya ini. Upaya-upaya yang telah dilakukan antara lain:
– Pemugaran dan perbaikan struktur candi yang rusak akibat faktor alam atau ulah manusia.
– Pembersihan dan perawatan area sekitar candi untuk mencegah kerusakan akibat tumbuhan liar atau sampah.
– Pembatasan akses pengunjung ke area tertentu untuk melindungi candi dari kerusakan.
– Edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat sekitar tentang pentingnya pelestarian Candi Plaosan.
Peran dalam Perkembangan Budaya dan Sejarah Indonesia, Candi Plaosan
Candi Plaosan memiliki peran yang signifikan dalam perkembangan budaya dan sejarah Indonesia, antara lain:
– Sebagai bukti kejayaan Kerajaan Mataram Kuno. Candi ini dibangun pada masa pemerintahan Raja Rakai Pikatan dan merupakan salah satu candi terbesar yang dibangun pada masa itu.
– Sebagai pusat keagamaan Buddha. Candi Plaosan merupakan candi Buddha yang sangat penting dan menjadi pusat kegiatan keagamaan pada masa itu.
– Sebagai objek penelitian sejarah dan arkeologi. Candi Plaosan menjadi sumber informasi yang berharga bagi para ahli untuk mempelajari perkembangan budaya dan sejarah Indonesia.
– Sebagai destinasi wisata budaya. Candi Plaosan menjadi salah satu destinasi wisata budaya yang menarik di Yogyakarta dan banyak dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun mancanegara.
Terakhir
Sebagai situs peninggalan budaya yang dilindungi UNESCO, Candi Plaosan terus memikat pengunjung dengan pesonanya yang tak lekang oleh waktu. Upaya pelestarian dan konservasi yang berkelanjutan memastikan bahwa keagungan candi ini dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Nggak jauh dari keramaian Malioboro, ada candi Plaosan yang kece abis. Candi ini jadi salah satu tempat wisata Jogja yang dekat banget sama pusat kota. Suasananya tenang, cocok buat kamu yang butuh refreshing dari hiruk pikuk Malioboro. Candi Plaosan sendiri punya arsitektur yang unik, ada dua candi kembar yang dipercaya sebagai simbol penyatuan dua agama, Buddha dan Hindu.
Pokoknya, kalau lagi jalan-jalan ke Jogja, jangan lupa mampir ke candi Plaosan ya! Tempat wisata Jogja yang dekat dengan Malioboro
Hayo yang demen selfie, mampir ke Candi Plaosan kuy! Candi kembar yang unik ini punya spot kece buat nambahin feed Instagram kalian. Tapi jangan lupa, Jogja itu surganya tempat wisata yang Instagramable seperti Malioboro dan Candi Borobudur. Jadi, sekalian eksplor, ya!
Kalau nyari tempat wisata di Jogja yang cocok buat keluarga, jangan lupa mampir ke Candi Plaosan. Candi ini terkenal dengan keindahan arsitekturnya yang mirip sama Candi Prambanan. Nah, di sini kamu bisa jalan-jalan sambil ngajarin anak-anak tentang sejarah dan budaya.
Pasti seru banget!