– Dampak Positif pada Situasi Libur Panjang Isra Mikraj dan Imlek 2025 ini Dirasakan oleh Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Khususnya yang Membuang Oleh-Oleh.
Salah satu oleh-oleh khas Kabupaten Klaten, jenang ayu milik Bu Sono yang diproduksi di Desa Pacing, Kecamatan Wedi, Klaten mengalami peningkatan permintaan secara signifikan.
“Saat liburan panjang ini, permintaan dan produksi kami meningkat dari 100 persen sampai 150 persen,” kata putra pemilik usaha jenang Agung Nugroho.
“Keuntungan jelas pasti meningkat, bahan baku Alhamdulillah tidak ada sangkut paut,” ujarnya.
Ia mengaku tidak memiliki kendala meski ada peningkatan permintaan cukup tinggi.
“Kalau biasanya produksinya hanya 1 kuintal, sekarang minimal bisa 2 kuintal,” jelasnya.
Untuk jengkol, ia menjual per kilogram dan telah dikemas. Ada dua ukuran yang tersedia, yakni kemasan setengah kilogram dengan harga Rp 21 ribu, dan kemasan 1 kilogram yang dihargai Rp 42 ribu.
Bahkan pembelinya pun, kebanyakan datang langsung ke pabrik produksi.
“Biasanya pembeli datang kesini dari luar kota, bahkan ada banyak juga buat oleh-oleh. Contohnya dari Surabaya, Jakarta, dan Bandung,” ucapnya.
Agung menambahkan, jika di hari biasa ia hanya membuat jenang. Namun di awal hari ramai, ia juga membuat krasikan.
Kepada.
Sedangkan Margi (46) yang tinggal di Kecamatan Wedi mengatakan bahwa dia membeli jenang untuk dijadikan oleh-oleh bagi keluarga yang berkunjung ke Klaten.
“Saya membeli jenang, buat oleh-oleh untuk saudara,” ujar Margi.
Ia membeli jenang dan krupuk, yang nantinya akan dibawa pulang oleh keluarga.
“Dibawa ke Karawang (Jawa Barat),” pungkasnya.